Gambar Sampul Bahasa Indonesia · e_Pelajaran 5
Bahasa Indonesia · e_Pelajaran 5
Suharti Cecep dan Wahyu Hoerudin

22/08/2021 08:52:02

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Pengalaman 83PengalamanPengalaman adalah guru yang sempurna. Dengan berbekal sebuah pengalaman, Anda tidak akan melakukan kesalahan atau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, bukan? Nah, pada pelajaran ini, Anda akan belajar bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara Anda dengan cara membuat perencanaan desain percakapan di lingkungan kerja. Selain itu, Anda pun akan belajar mengungkapkan gagasan, tanggapan, penghargaan, ataupun pandangan yang berbeda dalam ber-komunikasi, serta belajar mengungkapkan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja.Agar Anda dapat memahami pelajaran ini, perhatikan terlebih dahulu peta konsep Pelajaran 5 berikut.5PelajaranSumber: www.affando.blogsome, 16 April 2008Alokasi waktu: 15 jam pelajaranPengalamanMenulis wacana Membuat kerangka rMengembangkan rkerangkaNaratifrDeskriptifrEkspositorisrArgumentatifryang berjenisdengan caradengan caradengan caraterdiri atasMenyampaikan laporan atau presentasiBercakap-cakap secara sopanMerencanakan desain percakapanMembuat rkerangka laporanMenyajikan rlaporanMenyampaikan rsimpulanGagasanrTanggapanrPenghargaanrPendapatr
84Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)A. Bercakap-cakap secara Sopan dengan Mitra Bicara dalam Konteks Bekerja1. Merencanakan desain percakapan dengan konteks lingkungan kerja Sumber: www. images. google. 16 April 2008Anda telah berlatih menyusun percakapan dalam konteks-konteks tertentu. Kini, Anda akan berlatih merencanakan sebuah percakapan dalam konteks lingkungan kerja. Bercakap-cakap atau konversasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian: berbincang-bincang;berbicara; beromong-omong. Bercakap-cakap merupakan bentuk perwujudan berbicara yang dilakukan oleh lebih dari satu orang (paling tidak dua orang). Bercakap-cakap merupakan bentuk komunikasi seseorang dengan orang lain dalam mengemukakan pendapat atau menyampaikan pesan dan atau membicarakan sesuatu diungkapkan secara bergantian (dialogis).Berdasarkan situasinya, bercakap-cakap ada yang bersifat formal dan tidak formal. Bercakap-cakap dalam situasi formal terikat oleh tata tertib aturan, seperti waktu, tempat, topik pembicaraan, dan lain-lain. Bercakap-cakap tidak formal tidak terikat aturan, tetapi harus tetap memerhatikan norma dan etika.Melakukan kegiatan bercakap-cakap, baik dalam situasi formal ataupun tidak formal, harus tetap menjaga etika dan norma serta menciptakan situasi kondusif (tenang, santai, nyantai) sehingga percakapan berfungsi dengan baik serta meng-hasilkan sesuatu yang diharapkan bersama tentang sesuatu yang diperbincangkan.Bercakap-cakap dalam situasi formal, khususnya jika Anda sebagai pemandu pembicaraan biasakan sebelum dimulai (sebelum masuk pada pokok pembicaraan) diawali pembukaan dengan ucapan (a) Assalamualaikum atau selamat; pagi, siang, sore, petang, malam, (hal itu disesuaikan dengan waktunya bercakap-cakap), (b) Menyapa nama, jabatan (jika perlu), pekerjaan, kegiatan sehari-hari, dan lain-lain. Hal tersebut perlu dilakukan karena berfungsi untuk memperkenalkan kepada khalayak jika percakapan disaksikan oleh massa atau Bercakap-cakap mung-kin saja akan melibatkan dua pihak yang berbeda pandangan. Untuk itu, Anda harus bisa memi-lih kata-kata yang paling tepat untuk digunakan. Pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar untuk membuat perencanaan desain percakapan dalam kontek lingkungan kerja dan belajar mengungkap-kan gagasan, tanggapan, ataupun pandangan yang berbeda dengan lawan bicara Anda. Tujuan Belajar
Pengalaman 85Tahukah Anda?Banyak hal yang dapat dijadikan bahan untuk per-cakapan. Salah satu yang paling menarik adalah menu-turkan pengalaman sendiri. Tidak terhitung hal-hal yang pernah kalian alami dari yang menyenangkan sampai ke hal-hal yang menyedih-kan, yang dapat dijadikan se-bagai pengalaman berharga. Pengalaman berharga Anda itu jika diceritakan kembali kepada guru maupun teman-teman Anda, tidak menutup kemungkinan akan dapat menarik simpati dan empati orang lain, jika kalian dapat memaparkan ceritamu se-cara runtut dan komunikatif.Sumber: www.katakata.com, 17 April 2008ditayangkan melalui media elektronik, sebagai etika dalam kegiatan bercakap-cakap, penghargaan kepada pembicara (yang diajak bercakap-cakap) dan merupakan pancingan kepada pemirsa untuk mengikuti pembicaraan. Jika Anda sebagai orang yang diajak bercakap-cakap, perhatikan dengan saksama semua pertanyaan sampai mengerti sehingga siap untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan lugas (pokok yang perlu saja), logis (masuk akal) dan jelas.Selama kegiatan percakapan berlangsung, sikap yang perlu dilakukan antara lain:a. menyimak pembicaraan mitra bicara dengan saksama;b. berbicara hal yang pokok-pokoknya saja;c. berbicara dengan intonasi yang wajar, artinya tidak perlu keras dan tidak terlalu pelan;d. usahakan dalam hal-hal tertentu, berbicara diiringi dengan senyuman atau dengan gerakan tubuh, seperti anggukan, gelengan kepala, gerak tangan;e. hilangkan perasaan egois, artinya jangan ingin menang sendiri atau merasa diri selalu benar;f. memberikan kesempatan kepada mitra bicara;g. jangan memotong pembicaraan mitra bicara, artinya beri-kanlah kesempatan mitra bicara hingga selesai bicara;h. mencari solusi, jika ada perbedaan prinsip atau pendapat;i menyanggah dengan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan mitra bicara jika ada ketidaksepakatan);j. menerima kritik dan saran dari mitra bicara dengan lapang dada.Dalam mengakhiri kegiatan bercakap-cakap biasakanlah mengucapkan salam, ucapan terima kasih, atau permohonan maaf di penghujung pembicaraan. Jenis pertemuan yang dapat dijadikan sebagai media untuk komunikasi lisan (percakapan) dalam situasi resmi di antaranya:a) Rapat adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mem-bahas sesuatu.Rapat dinas adalah rapat yang diselenggarakan oleh lembaga atau instansi secara berkala membahas masalah kedinasan. Rapat kerja adalah rapat yang diselenggarakan oleh instansi, lembaga atau organisasi untuk membahas masalah dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan cara tertentu. Rapat anggota adalah rapat yang diikuti oleh anggota organisasi.b) Musyawarah adalah rapat yang bersifat mencari mufakat atau kata sepakat. Dalam hal ini lebih ditekankan unsur perundingan untuk menghasilkan putusan dengan suara bulat.
86Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)c) Konferensi adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai masalah yang dihadapi bersama.d) Kongres adalah pertemuan yang diikuti oleh para wakil organisasi atau golongan berbagai kelompok masyarakat serta diselenggarakan secara berkala untuk membahas dan mengambil keputusan menghadapi masalah yang menyangkut kepentingan bersama.Rapat merupakan salah satu cara dalam menyusun, mengatur, dan membahas suatu masalah.Gambar 5.1Dalam konteks tidak resmi, menceritakan sebuah pengalaman kepada orang lain merupakan topik percakapan yang sering kita lakukan. Kegiatan tersebut membutuhkan keterampilan yang tidak sederhana. Hal yang perlu diperhatikan sebelum menyampaikannya di antaranya adalah sebagai berikut.1. Pilihan kata dan ekspresiPilihlah kata-kata yang sesuai dengan konteks cerita. Akan tetapi, pilihan kata tersebut menjadi tidak menarik apabila di-sampaikanya tidak disertai ekspresi yang sesuai. 2. EkspresiTatalah ekspresi Anda agar mendukung isi cerita. Apabila bercerita hal-hal yang gembira, ekspresinya pun harus yang gembira. Mata berbinar-binar, raut muka berseri-seri, suara lantang, merupakan sebagian dari ekspresi gembira.Berikut ini ada sebuah cerita yang akan dibacakan oleh teman Anda. Perhatikan pilihan kata dan ekspresi teman Anda dengan saksama pada waktu menyampaikannya.Sumber: images-google.co.id. 16 April 2008
Pengalaman 87Menjadi seorang pengrajin sekaligus pe-dagang bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Setidaknya hal ini dialami oleh saya sendiri seorang pemilik toko sekaligus tempat pembuatan (workshop) etalase 'Karya Mandiri Alumunium'. Saya sendiri tidak gegabah menekuni bisnis yang berhubungan dengan almunium dan kaca. Kebetulan saya lahir di Bangka tahun 1969, dalam menggeluti dunia bisnis ini perlu belajar selama tujuh tahun terlebih dahulu sebelum merintis usaha sendiri. Saya mulai mengenal pembuatan etalase ini sejak 1995 di Bali. Saya sendiri belajar membuat etalse ini di toko teman saya yang orang Bangka. Saya hanya bermodal 50 Juta. Saya juga menjualnya hanya di sekitar lingkup Gianyar saja. Meski demikian, apabila dirata-ratakan jumlah penjualan etalase buatan ini mencapai 20 buah perbulan, berbeda dengan saat memulai usaha ini tingkat penjulan etalase sangatlah sulit saat itu hanya laku satu dua saja.Namun, hal ini tidak membuat saya patah semangat. Pemasaran yang paling dasar menurut saya adalah sebuah kepercayaan. Sebagai seorang pemilik perusahaan yang bukan tergolong usaha menengah ke atas, saya hanya dapat mengan-dalkan sistem pemasaran dari satu orang ke orang yang lain. Dengan kondisi seperti ini, saya mengaku belum dapat memperkerjakan orang lain hanya dibantu oleh adik saya, Sutha. Meski saya mempekerjakan adik sendiri, tetapi saya berusaha untuk membayar gaji adik saya seperti kepada orang lain.Jika kita memiliki pengalaman, tetapi tidak memiliki modal, itu dapat diatasi dengan mengajukan pinjaman. Berbeda dengan orang yang memiliki modal, tetapi tidak memiliki pengalaman. Tentunya usaha yang dirintisnya tinggal menunggu waktu saja sebelum bangkrut. Bagi saya, modal utama untuk memulai usaha adalah pengalaman. Meskipun telah mengenal lebih dalam selama tujuh tahun dalam bisnis pembuatan etalase ini, saya sendiri juga tidak serta-merta mendapat kemudahan pengambilan barang dengan jalan kredit melainkan harus ada yang dapat dijaminkan.Dengan pengalaman saya membuat etalase bentuk apapun sesuai dengan pesanan, maka harga yang ditawarkan akan berbeda dengan etalase standar yang biasa dibuat sebelumnya. Menjadi orang yang sukses ialah impian setiap orang, namun berusaha untuk terus menggali pengalaman tampaknya tidak semua orang ingin menjalaninya.Sumber : Republika, 20 Desember 2004Modal Utama adalah PengalamanPengalaman yang diceritakan dalam teks tersebut me rupakan cerita pengalaman yang berkesan. Cermati penggalan berikut ini yang menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan pengalaman yang berkesan.Namun, hal ini tidak membuat saya patah semangat, pe-masaran yang paling dasar menurut saya adalah kepercayaan. Sebagai seorang pemilik perusahaan yang bukan tergolong usaha menengah ke atas, saya hanya dapat mengandalkan sistem pemasaran dari satu orang ke orang yang lain. Dengan kondisi seperti ini saya mengaku belum dapat mempekerjakan orang lain, hanya dibantu oleh adik, Sutha. Meski saya mempekerjakan adik sendiri, saya berusaha untuk membayar gaji untuk adik saya seperti kepada orang lain.
88Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Jenis Kalimat PertanyaanContohPenjelasanPrestasi apa yang pernah Anda raih berkenaan dengan pekerjaan tersebut?MembandingkanMenurut Anda, apakah orang yang berbakat akan sukses menjalani pekerjaan tersebut? Bagaimana halnya dengan orang yang kurang berbakat?MengujiBagaimana Anda mengatur gaji karyawan?1. Coba ingat kembali pengalaman hidup Anda. Misalnya, pengalaman pertama masuk sekolah, di rumah, di pasar, di perpustakaan, berbicara di hadapan orang banyak, meraih sebuah prestasi, dan sebagainya.2. Susunlah terlebih dahulu pengalaman itu secara tertulis. Perhatikan penggunaan kata, seperti ungkapan, makna, dan sebagainya.3. Ceritakan di hadapan teman Anda. Perhatikan ekspresinya, seperti suara, raut muka, gerak tangan, dan sebagainya.4. Ketika salah seorang teman Anda bercerita, yang lain mendengarkan sambil mencatat hal-hal yang penting untuk ditanyakan atau untuk ditanggapi.Tabel 5.1Jenis Kalimat Pertanyaan dan ContohnyaSetelah mendengarkan cerita tersebut, Anda tentu dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan dapat berbentuk meminta penjelasan, meminta penegasan, membandingkan, serta menguji pemahaman. Perhatikan contoh pertanyaan berikut ini.Latihan Pemahaman2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, penghargaan, dan pandangan yang berbeda dalam berkomunikasiKeterampilan menyampaikan gagasan dan tanggapan me-rupakan sebuah keterampilan yang tidak dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu, Anda perlu berlatih agar keterampilan tersebut menjadi salah satu keterampilan yang dapat diandalkan. Supaya penyampaian gagasan dan tanggapan tersampaikan dengan baik, maka langkah pertama adalah mencatat pokok-pokoknya yang perlu ditanggapi kemudian menyampaikannya dengan kalimat yang singkat, padat, dan lugas.Ketika mendengar sebuah uraian, pasti Anda tidak mampu menangkap semua isinya dengan cepat. Oleh karena itu, Anda harus mampu menangkap pokok-pokok yang perlu ditanggapi
Pengalaman 89sebab pokok-pokok itu merupakan inti atau informasi yang penting. Pokok-pokok uraian dapat Anda temukan dengan cara menangkap isi uraian awal dan akhir ketika pembicara menyampaikan uraiannya. Hal tersebut tidaklah mutlak. Akan tetapi, biasanya penulis akan menempatkan pokok uraian pada bagian awal dan akhir. Apabila Anda telah memiliki pokok-pokok isi uraian, Anda harus menanggapinya dengan baik dan teratur. Jangan lupa, Anda harus menyampaikan gagasan itu dengan menggunakan kalimat yang singkat, tidak berbelit-belit, dan menggunakan kata-kata yang lugas.Mari kita berlatih menemukan pokok-pokok isi uraian yang perlu ditanggapi melalui diskusi laporan perjalanan yang akan dipresentasikan oleh seorang teman Anda berikut ini. Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokoknya.a) Moderator membuka diskusi dan mempersilakan penyaji membacakan laporan perjalanannya.b) Penyaji membacakan laporan perjalanannya. c) Notulis mencatat pokok-pokok uraian perjalanan dan mem-buat simpulan saran dan tanggapan dari semua peserta diskusi.Ketika liburan sekolah tiba, saya berangkat ke Medan menengok saudara-saudara yang sudah lama tidak bertemu. Sekalian saya ke sana, saya melakukan perjalanan wisata ke Danau Toba, Berastagi, dan Bukit Lawang. Saya akan menceritakan perjalanan saya ke Danau Toba.Terakhir kali saya pergi ke Danau Toba adalah bulan April 2002. Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Dari Kota Medan ke Danau Toba kira-kira berjarak 120 km dan membutuhkan waktu 3–4 jam. Saya berangkat ke Danau Toba pukul 05.00 pagi bersama-sama dengan teman-teman, Linda, Tina, Firda, Riandrini, dan Austin. Sengaja kami memilih Danau Toba sebagai tujuan perjalanan kami karena kami ingin membuktikan kebenaran berita di koran yang menyatakan bahwa Danau Toba sudah mengalami banyak perubahan. Perjalanan dari Medan menuju ke Danau Toba memang memakan waktu yang lama, tetapi sangat menyenangkan karena di setiap pinggir jalan terdapat bukit-bukit tinggi yang ditumbuhi oleh pohon pinus. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Pukul 8.30 WIB, kami tiba di Danau Toba. Hal pertama yang kami lakukan adalah men-dirikan tenda di pinggir danau. Memang, kami berencana liburan di danau selama 2 hari. Kami akan menginap di tenda yang kami dirikan. Setelah tenda selesai didirikan, kami langsung berenang di danau. Dua jam kami berenang dan langsung makan siang. Kami sengaja membawa bekal dari Medan karena harga makanan di tempat wisata Danau Toba relatif mahal. Selesai makan, kami pun memancing. Alat pancingnnya kami sewa di tempat persewaan alat-alat pancing yang banyak tersedia. Sekian lama memancing, kami hanya mendapatkan tujuh ekor ikan.Santi terus bercerita tentang perjalanan wisatanya.
90Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Contoh gagasan dan tanggapan tersebut dapat disebabkan oleh pokok uraian "perjalanan yang menyenangkan". Anda dapat mengungkapkannya dengan menggunakan kalimat yang singkat, tidak berbelit-belit, dan kata-kata yang lugas. Tuangkanlah gagasan dan tanggapan kalian berdasarkan pokok uraian tersebut.Uraian tersebut berisi rangkaian kisah perjalanan. Pokok-pokoknya dapat ditemukan dengan cara menemukan gagasan utama tiap-tiap paragraf dan menentukan pokok kalimat. Perhatikan kalimat berikut ini.Perjalanan dari Medan menuju ke Danau Toba memang memakan waktu yang lama, tetapi sangat menyenangkan karena di setiap pinggir jalan terdapat bukit-bukit tinggi yang ditumbuhi oleh pohon pinus.Pokok uraian : perjalanan yang menyenang-kanGagasan : Bagaimana kalau kita mengisi liburan tahun ini dengan ber-wisata ke Danau Toba? Kita sudah lama sekali tidak berdarmawisata. Kalau tidak salah, aku pernah berwisata ke Danau Toba lima tahun yang lalu ketika duduk di kelas dua SMP. Mungkin sekarang sudah banyak perubahan se-suai dengan laporan perjala-nan penyaji. Apakah kalian setuju? Tanggapan : Saya setuju sekali. Kita sering berdarmawisata ke tempat-tempat keramaian kota, seperti Monas dan Dufan di Jakarta. Tetapi ke tempat-tempat objek wisata alami, seperti Tangkuban Parahu di Bandung dan Danau Toba di Medan jarang sekali. Dengan pergi ke tempat-tem-pat objek wisata alam kita bisa menghargai keagungan Tuhan, hikmahnya selain hiburan untuk menambah keimanan. Pokok kalimat tersebut adalah perjalanan yang menye-nangkan.Berdasarkan uraian tersebut, Anda dapat menemukan pokok-pokok kisah perjalanan sebagai berikut.a) Cerita masa lalu;b) berangkat menuju Danau Toba;c) perjalanan yang menyenangkan; d) tiba di Danau Toba; dane) mendirikan tenda, berenang, makan siang, dan memancing. Pokok-pokok kisah perjalanan tersebut, akan menjadi bahan tanggapan dan dapat menimbulkan gagasan yang perlu disampaikan. Perhatikan contoh berikut ini.
Pengalaman 91Berdasarkan pokok-pokok uraian dan contoh gagasan dan tanggapan tersebut, kerjakanlah tugas berikut ini.1. Kemukakanlah gagasan kalian berdasarkan pokok-pokok uraian tersebut dengan menggunakan kalimat yang singkat, tidak berbelit-belit, dan kata-kata yang lugas.2. Tanggapilah gagasan-gagasan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan lugas.3. Sampaikanlah sebuah pernyataan yang berisi penghargaan kepada teman Anda yang telah menyajikan pendapat dan pandangannya.Latihan PemahamanB. Menyampaikan Laporan atau Presentasi Lisan1. Membuat kerangka laporanLaporan adalah penyampaian informasi dari petugas tertentu kepada orang yang memberi tugas (pemberi tugas) tentang sesuatu yang telah dikerjakan petugas sebagai ben-tuk pertanggungjawaban. Pelapor adalah orang yang harus merumuskan laporannya sebaik dan seakurat mungkin sesuatu yang dilaporkan. Isi laporan harus berupa pesan komunikasi, sehingga si penerima laporan, setelah mengkajinya akan mengetahui hal yang sama dengan apa yang terkandung di dalam pikiran pelapor.Dalam penyusunan laporan, hendaknya memenuhi kriteria lengkap, jelas, benar, objektif, tepat waktu, dan sistematis.Lengkap berarti laporan harus mengandung data dan fakta sehingga dari fakta dari data itulah penerima laporan mem-punyai bahan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan. Jelas artinya uraian laporan tidak memberitakan peluang untuk ditafsirkan secara berbeda oleh dua orang atau lebih. Benar artinya sesuatu yang dilaporkan harus benar-benar apa adanya atau sesuatu yang sesungguhnya. Objektif maksudnya dalam sebuah laporan tidak memasukkan unsur pribadi ke Setiap kegiatan tentu harus disertai dengan laporannya, bukan? Nah, pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar me-nyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja. Pertama-tama Anda akan mem-buat kerangka laporan, menyajikannya secara santun dan jelas, kemudian menyampaikan rangkuman atau simpulan berdasarkan laporan yang telah Anda buat.Tujuan Belajar
92Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)dalam laporan, tetapi harus benar-benar berdasarkan penilaian sesungguhnya, bukan (subjektif). Tepat waktu, maksudnya, sebuah laporan harus sesuai waktu yang telah ditentukan. Sistematis, artinya agar mudah diikuti oleh orang yang membacanya. Oleh karena itu, laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa dengan sistem kerangka yang teratur agar menjadi suatu wacana yang terstruktur. Kerangka laporan berisi (1) Pendahuluan, (2) Isi laporan, (3) Analisis, (4) Penutup/kesimpulan.2. Menyajikan laporan lisan secara santun dan jelas Laporan berdasarkan cara penyampaiannya dapat dila-kukan secara lisan atau tulisan. Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung. Teknik penyampaiannya, pelapor bertatap muka dengan yang diberi laporan. Laporan tulisan adalah laporan yang disampaikan dalam bentuk tulisan.Berikut ini contoh laporan perjalanan.Pengantar atau ilustrasi:Suatu waktu, jika Anda sudah bekerja, mungkin akan mendapat tugas dari atasan untuk melaksanakan dinas perjalanan. Seandainya Anda mendapat tugas tersebut, harus menyusun laporan sebagai pertanggungjawaban tertulis setelah melaksanakan dinas tersebut.Jika Anda mendapat tugas seperti itu, pasti akan mendapat surat tugas dari atasan. Surat tugas itu berupa perintah yang berisikan tujuan perjalanan, lamanya perjalanan, dan tempat yang dituju. Surat tugas itu adalah sebagai dasar dalam menyusun laporan perjalanan.Bacalah dengan saksama laporan berikut. Kemudian, perhatikan hal-hal yang ada dalam laporan tersebut.
Pengalaman 93Laporan Tugas Perjalanan Memonitoring Kegiatan Pengolahan Karet Mentah Menjadi Bahan BakuCabang Kota Bogor, Jawa BaratI. Pendahuluan A. Dasar perjalananPerjalanan tugas ini dilaksanakan berdasarkan:1. Surat Tugas Ka. Personalia Nomor:101/STP/VIII/2007, tanggal 15 Agustus 2007.2. Surat Perintah Direktur PT Rahmah No. 143/SP/VII 1/2007, 10 Agustus 2007. B. Lamanya perjalananPerjalanan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 21 s.d. 23 Agustus 2007 sesuai dengan Surat Tugas. Berangkat pada hari Senin 21 Agustus 2007, kembali hari Rabu, 23 Agustus 2007.II. Isi laporan perjalanana. Hari Senin, 21 Agustus 2007Berangkat dari Kota Bandung menuju Kota Bogor dengan menggunakan bus patas pukul 4,00, sampai di Kota Bogor pukul 7.00 langsung menemui sekretaris untuk membicarakan masalah.b. Hari Selasa, 22 Agustus 2007 Pukul 8.00 s.d. 14.00, berada di lokasi pengolahan bahan mentah, mencatat hal-hal yang penting mengenai produktivitas dan aktivitas perusahaan. c. Hari Rabu, 23 Agustus 2007Pukul 8.00 s.d. 14.00, kembali ada di lokasi untuk melanjutkan pendataan. Setelah itu, langsung menemui sekretaris sekaligus mohon izin pulang ke Kota Bandung.Pukul 15.00 menuju Kota Bandung. III. Data/hasil laporan yang dikumpulkan (analisis) Hasil yang dapat dilaporkan dalam perjalanan tugas pemantauan di lokasi:a. Laporan kegiatan cabang Kota Bogor cukup baik, hal ini berdasarkan hasil pengecekan ada peningkatan, produksi mencapai 20% setiap bulan terhitung dari bulan Juni s.d. Agustus 2007.b. Hanya dalam pemasaran ada kendala di bidang transportasi. Mobil yang tersedia hanya 5 unit, sedangkan kebutuhan harus 9 unit.c. Adanya penambahan karyawan mekanik sebanyak 5 orang.d. Pada umumnya karyawan melaksanakan aktivitasnya cukup baik dan disiplin.IV. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan a. Pada dasarnya pengelolaan produksi cabang Kota Bogor cukup baik. b. Karyawan sudah memadai, sesuai dengan kebutuhan.c. Pengadministrasian perusahaan cukup tertib. 2. Saran a. Perusahaan cabang Kota Bogor harus dikelola dengan baik supaya lebih majub. Transportasi agar secepatnya diatasi.c. Memperluas jaringan perusahaan, hal ini didasarkan adanya peningkatan produksi.Bandung, 3 September 2007Pelapor (Nama Lengkap Pelapor)Sumber: Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia, MGMP SMK Kota Bandung
94Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)1. Bacalah kembali laporan perjalanan yang terdapat di halaman 93 dengan saksama sehingga Anda memahaminya.2. Sampaikanlah laporan di atas secara lisan dengan menggunakan bahasa sendiri di depan kelas.3. Mintalah beberapa teman Anda untuk memberi tanggapan terhadap laporan yang disampaikan.Di samping itu, laporan dapat juga berisi laporan kejadian atau peristiwa tertentu yang menyita perhatian khalayak. Peristiwa artinya kejadian (hal, perkara, dan sebagainya); kejadian yang luar biasa (menarik perhatian, mengagumkan, menyedihkan, menyenangkan, dan sebagainya); yang benar-benar terjadi.Menyampaikan peristiwa merupakan salah satu bentuk dalam menginformasikan sesuatu kejadian yang dianggap perlu untuk diketahui oleh orang lain. Menyampaikan peristiwa bisa berupa kejadian yang dialami oleh diri sendiri atau kejadian yang dialami oleh orang lain dan dari kejadian orang lain tersebut kita menyaksikannya atau mendengarnya.Dalam menyampaikan peristiwa perlu memerhatikan hal-hal berikut.a. Menyampaikan peristiwa itu secara akurat;b. menyampaikan peristiwa itu secara kronologis;berdasarkan urutan waktu kejadian tempat peristiwa itu terjadi• sebab-sebab kejadianhal-hal penting dari peristiwa c. menyampaikan peristiwa itu secara sistematis;d. sampaikanlah dengan kalimat yang mudah dipahami;e. dapat menyimpulkan peristiwa tersebut.Sebelum terkena bencana tsunami, Pantai Pangandaran terkenal dengan keindahannya. Pantai yang luas membentang dari Utara ke Selatan dihiasi hamparan pasir putih dan pe-pohonan yang rindang. Air lautnya yang jernih dengan deburan ombaknya yang besar sangat mengasyikan untuk berenang dan bermain selancar. Di sebelah Utara ada sebuah hutan kecil namanya cagar alam. Dalam cagar alam itu tumbuh berbagai tumbuhan dan hidup berbagai satwa langka, seperti banteng, kera, rusa, burung merak, dan lain-lain. Selain itu di cagar alam ada gua-gua yang dapat dimasuki. Ketika pagi tiba, kita dapat melihat matahari terbit dari sebelah Timur. Penduduknya sangat ramah terhadap para wisatawan, maka tidak heran kalau para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara membanjiri Pantai Pangandaran. Hal tersebut mengundang para investor untuk membangun hotel. Dengan demikian, warga Pangandaran banyak yang sejahtera.Latihan Pemahaman
Pengalaman 953. Menyampikan rangkuman atau simpulan yang akurat Untuk dapat menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan sangat berhubungan dengan kemampuan menyimak ekstensif. Bukankah kalian sudah belajar membaca ekstensif? Menyimak ekstensif pada prinsipnya sama dengan membaca ekstensif. Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan perhatian, ketekunan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh informasi secara garis besarnya. Isi informasi secara garis besar itulah yang biasa disebut simpulan. Meskipun tidak seteliti, setekun, dan sepenuh perhatian menyimak intensif, dalam menyimak ekstensif pun terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yakni gagasan-gagasan utama. Apabila Anda ingin memahami pesan utama pada sebuah teks yang dibacakan, identifikasilah gagasan-gagasan utamanya pada setiap paragraf terlebih dahulu. Contohnya, ketika Anda menyimak pidato pak lurah yang mengajak membangun bale kampung. Dalam pidato tersebut mungkin dikatakan tujuan, waktu, tempat, dan biayanya. Itulah gagasan-gagasn utama dari sebuah informasi yang harus diidentifikasi pada waktu menyimak agar dapat membuat simpulan. Sekarang, mari berlatih menyimpulkan informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung.Tunjuklah salah seorang teman Anda untuk membacakan teks berikut. 1. Simaklah tuturan teman Anda dan pahamilah gagasan-gagasannya. 2. Setelah itu, simpulkanlah informasi yang Anda dengar dari tuturan teman Anda.Setelah terkena tsunami, se mua keindahan Pangandaran musnah. Pantai yang tadinya indah dengan hamparan pasir putihnya kini kotor dipenuhi sampah. Pepohonan yang rindang kini pada tumbang. Bangunan-bangunan megah tinggal puing-puing belaka. Cagar alam yang indah menjadi semerawut dan penghuninya tidak tahu ke mana. Penduduknya yang dulu cukup sejahtera, kini tinggal tangisan belaka. 4. Berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut dan tanpa melihat wacana, laporkan kembali isi wacana tersebut dengan gaya dan bahasa Anda sendiri dengan suara yang lantang.
96Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Dengan dikelilingi oleh tiga buah bukit, yaitu Bukit Kaba, dan Bukit Hitam yang berada di sebelah Timur, serta Bukit Basa di sebelah Barat, keindahan alam daerah Curup begitu asyik untuk dinikmati. Bahkan, bukit-bukit itu pun dapat dikunjungi oleh para pencinta alam atau pun para wisatawan.Selain banyak bukit yang indah, daerah Curup juga banyak tersedia wisatawan alam yang tidak kalah menariknya seperti danau dan lokasi air panas.Satu dari tiga bukit yang sering dikunjungi para wisatawan yaitu Puncak Bukit Kaba yang terletak lebih kurang 23 km dari pusat kota. Jika ingin ke sana, para wisatawan cukup naik taksi jurusan terminal Simpang Nangka atau Lubuk Linggau, kemudian turun di Simpang Bukit dan menuju ke posko keamanan dengan ongkos Rp500,00. Di posko tersebut, para wisatawan langsung membeli karcis Rp500,00 per orang. Setelah itu, para wisatawan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih satu setengah jam. Di puncak itu, selain para wisatawan bisa menikmati pemandangan alam sekitarnya, juga dapat melihat secara dekat kawah yang masih aktif dan yang tidak.Bagi para wisatawan yang membawa ken-daraan pribadi, sekarang sudah bisa langsung membawa kendaraan ke puncak, tanpa harus berjalan kaki.Selain puncak bukit, para wisatawan bisa mengunjungi wisata alam yang lain seperti Danau Mas. Danau ini berjarak kurang lebih 15 km dari pusat kota. Sementara rute perjalanan hampir sama dengan ke arah bukit. Hanya, kalau ke bukit turun di Simpang Pekan Kamis. Jika ke danau, para wisatawan tinggal meneruskan perjalanan kurang lebih 5 menit. Karcis masuk cukup Rp500,00 per orang. Di pinggiran danau juga tersedia villa-villa ukuran kecil yang siap disewakan. Hal yang tidak kalah menarik lagi yaitu Wisata Alam Sumber Air Panas. Wisata ini Jaraknya pun tak jauh dari pusat kota. Para wisatawan dapat naik taksi langsung ke lokasi tersebut. Harga karcis masuk Rp500,00 untuk orang dewasa, dan Rp300,00 bagi anak-anak. Di sini pun, para wisatawan dapat melihat Air Terjun, Batu Bertulis, bahkan para wisatawan dapat mandi dengan air panas di kolam renang atau di pancuran.Bagi para pengunjung dari luar kota, Wisata Curup telah menyediakan hotel atau penginapan yang siap disewakan. Hotel tersebut seperti Aman Jaya dekat Simpang Lebong atau Wisata Baru di Jalan Merdeka. Di samping itu, para wisatawan juga dapat melihat secara dekat perkebunan kopi yang cukup luas yang dikelola oleh penduduk setempat.Sumber: Sahabat Pena, 2006Menikmati Lingkungan Kawah Setelah menyimak pembacaan teks tadi, dapatkah Anda menemukan gagasan-gagasan pokoknya? Selain itu, bagaimana kesimpulan Anda mengenai teks yang dibacakan tadi? Berikut adalah gagasan pokok dan kesimpulan yang dapat Anda temukan pada teks tersebut.a. Keindahan alam daerah Curup.b. Puncak Bukit Kaba adalah tempat yang paling sering dikunjungi wisatawan.c. Danau Mas dan Wisata Alam Sumber Air Panas merupakan tujuan wisata lain yang bisa dikunjungi.d. Di sekitar lokasi wisata sudah terdapat hotel atau penginapan.
Pengalaman 97Kesimpulan yang dapat ditarik dari teks tersebut adalah sebagai berikut.Latihan PemahamanDengarkanlah pembacaan teks yang akan dibacakan guru atau teman Anda berikut.1,1 Juta Pelajar dan Mahasiswa Konsumsi Narkobaberhati-hati karena pengguna narkoba sudah merambah ketingkat anak-anak," paparnya.Sebagai contoh, ungkapnya, saat ini ada sekitar 500 anak sekolah dasar (SD) yang dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, karena mengalami ketergantungan terhadap narkoba. Kasus ini sudah tentu sangat serius dan membutuhkan perhatian dari semua pihak.Untuk memberantas peredaran narkoba, tambahnya, pada tahun 2008 ini BNN telah melakukan program unggulan ke lingkungan sekolah dan kampus dengan mendirikan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) antinarkoba. Sementara itu, kepada masyarakat, seperti para anggota LSM, BNN mengadakan pemutaran film bahaya menggunakan narkoba. "Dengan mengetahui tingkat bahaya dalam penggunaan narkoba, masyarakat diharapkan semakin sadar dan berpikir lagi dalam sebelum menggunakan narkoba karena dapat membahayakan nyawa-nya," tegas Mudji.Sumber: Berita Kota, 08 April 2008,dengan pengubahanKeindahan alam daerah Curup begitu asyik untuk di-nikmati. Tiga buah bukit yang mengelilinginya, serta wisata Alam Sumber Air Panas menambah keindahan daerah itu. Banyak wisatawan yang berkunjung kedaerah itu karena merasa tertarik dengan keindahan alam yang ditawarkan. Selain harga tiket masuk objek wisata yang relatif murah, di sana juga tersedia hotel atau penginapan yang siap disewakan.Untuk menambah pemahaman Anda, kerjakanlah latihan berikut.Atas hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan lem-baga penelitian dari salah satu perguruan tinggi negeri menghasilkan sebuah temuan yang membuat para orangtua harus bersikap waspada terhadap anak-anaknya. Penelitian yang dilakukan pada 2006 hingga 2007 itu menyebutkan, dari 3,2 juta pengguna narkoba di Indonesia, 1,1 juta di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa.Fakta ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Pencegahan BNN (Kapus Cegah BNN) Brigjen Mudji Waluyo saat mengikuti acara Pembinaan dan Pengembangan Pemberdayaan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, di Jakarta, Senin (7/4). Secara rinci disebutkan, dari 1,1 juta pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa, 40 persen adalah pelajar SLTP, 35 persen pelajar SLTA, dan 25 persen mahasiswa. Itu, berarti, pengguna narkoba saat ini paling besar berada di pelajar SLTP. "Ini tentu data yang mengejutkan kita semua. Kita harus
98Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)C. Menulis Wacana yang Bercorak Naratif, Deskriptif, Ekspositoris, dan Argumentatif`1. Menyusun kerangka karanganPenyusunan kerangka karangan merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya pemanasan (warming up) bagi orang yang berolahraga. Apakah mengarang itu perlu persiapan? Apa saja yang harus dipersiapkan? Pengalaman Anda sendiri bagaimana?Penulis pada umumya, apalagi penulis pemula seperti Anda hampir tidak pernah memiliki pengetahuan atau ide yang benar-benar lengkap, siap, dan tersusun secara sistematis mengenai topik yang akan ditulisnya. Anda perlu mencari tambahan informasi, memilih dan mengolahnya, serta men-sistematiskannya, agar tulisan Anda tajam, tidak dangkal, kaya, tidak kering, teratur, dan enak dibaca.Tahap ini merupakan fase mencari, menemukan, dan mengingat kembali pengetahuan atau pengalaman yang di-peroleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga apa yang ingin ditulis dapat disajikan dengan baik.Mari bercermin dari pengalaman Anda dalam mengarang. Ketika akan mulai menulis, rasanya Anda mempunyai banyak ide. Akan tetapi, ketika sedang menulis, kita terhenti. Mengapa? Karena tidak tahu lagi apa yang akan ditulis. Ide-ide yang semula terasa berjubel di benak Anda, saling berebut keluar atau malah habis entah lari ke mana. Tulisan pun akhirnya jauh dari harapan. Mungkin isinya terlalu luas, terlalu sempit, atau terlalu kering. Alur penulisannya pun tidak jelas ujung pangkalnya: berputar, lompat-lompat, dan tumpang tindih. Mengapa ini terjadi? Salah satu penyebabnya, persiapan Anda untuk menulis kurang. 1. Tulislah gagasan-gagasan yang Anda temukan dari teks yang dibacakan tadi.2. Simpulkanlah isi informasi dari teks yang telah Anda simak.3. Mintalah saran dan pendapat Guru Anda mengenai simpulan yang Anda buat. Sebuah wacana atau karangan memiliki berbagai macam ragam, di antaranya naratif, deskrip-tif, ekspositoris, dan argumentatif. Nah, pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar menulis ke-empat ragam wacana tadi dengan cara menyusun kerangka karangannya terlebih dahulu, kemudian mengembangkannya men-jadi sebuah paragraf yang utuh dan padu. Tujuan Belajar
Pengalaman 99Pada penyusunan kerangka karangan terdapat aktivitas memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan. Mari, kita simak satu per satu.a. Menentukan topikTopik adalah pokok persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh karangan. Ada pertanyaan pemicu yang dapat digunakan untuk mencari, misalnya: "Saya mau menulis apa? Apa yang akan saya tulis? Tulisan saya akan berbicara tentang apa? "Nah, jawaban atas pertanyaan itu berisi topik karangan."b. Mempertimbangkan maksud atau tujuan penulisanUntuk membantu merumuskan tujuan, Anda dapat bertanya pada diri sendiri, "Apakah tujuan saya menulis topik karangan ini? Mengapa saya menulis karangan dengan topik ini? Dalam rangka apa saya menulis karangan ini?" c. Memerhatikan sasaran karangan (pembaca) Agar isi tulisan itu sampai kepada pembaca, Anda harus memerhatikan siapa yang akan membaca karangan Anda, bagaimana level pendidikan dan status sosialnya, serta apa yang diperlukannya. d. Mengumpulkan informasi pendukung Sebelum menulis, Anda perlu mencari, mengumpulkan, dan memilih informasi yang dapat mendukung, memperluas, memperdalam, dan memperkaya isi tulisan Anda.e. Mengorganisasikan ide dan informasiKerangka karangan atau ragangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis (Keraf, 1984). Dengan kata lain, kerangka karangan adalah panduan seseorang dalam menulis ketika mengembangkan suatu karangan. Sebagai panduan, kerangka karangan dapat membantu penulis untuk mengumpulkan dan memilih bahan tulisan yang sesuai. Di samping itu, kerangka karangan juga akan mempermudah pengembangan karangan sehingga dapat lebih terarah, teratur, dan runtut. Dengan kata lain, tidak tumpang tindih atau melompat-lompat.Hal yang perlu Anda ingat, penyusunan kerangka karangan tidaklah selalu dapat sekali jadi, namun berkali-kali. Ditulis, dikaji ulang, dan diperbaiki lagi. Perbaikan itu tidak hanya sebelum mulai menulis, tetapi dapat saja sewaktu penulisan Menulis merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan.Gambar 5.2Sumber: www.images-google.co.id,16 April 2008
100Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)sedang berlangsung. Jika sedang menulis, Anda menemukan ide yang lebih baik, Anda dapat mencantumkannya dalam kerangka yang sudah dibuat, mengganti, atau menambahkannya.2. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf yang utuh dan paduSeperti telah kita ketahui, struktur karangan terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir. Awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan Anda. Bagian ini sangat menentukan pembaca untuk melanjutkan kegiatan bacanya. Ingat, kesan pertama begitu menentukan. Oleh karena itu, upayakan awal karangan semenarik mungkin.Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan, berikut hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut seperti contoh, ilustrasi, informasi, bukti, atau alasan. Akhir karangan, berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting. Bagian ini berisi simpulan yang dapat ditambah rekomendasi atau saran bila diperlukan.Ketika mengembangkan setiap ide, Anda dituntut untuk mengambil keputusan: keputusan tentang kedalaman serta keluasan isi, jenis informasi yang akan disajikan, pola organisasi karangan termasuk di dalamnya teknik pengembangan alinea, serta gaya dan cara pembahasaan (pilihan kata, pengalimatan, dan pengalineaan). Tentu saja, keputusan itu harus di selaraskan dengan topik, tujuan, corak karangan, dan pembaca karangan.Sekali lagi Anda perlu ingat, menulis adalah suatu proses. Jangan berharap sekali tulis langsung menjadi bagus. Masalahnya, jika sebuah tulisan itu harus selalu dibaca ulang dan diperbaiki, kapan karangan itu selesai?Jika apa yang Anda tulis jauh menyimpang dari rencana semula atau jauh dari harapan, Anda harus merevisi dan menulis ulang. Akan tetapi, jika kekurangan itu tidak parah misalnya ada yang tertinggal, belum lengkap, urutannya terbalik, redaksinya kurang enak, kegiatan menulisnya teruskan sampai selesai. Biarkan karangan itu jadi dan utuh sehingga mudah untuk menyunting dan memperbaikinya.Lalu, bagaimana pula jika sewaktu menulis muncul ide-ide baru yang terasa lebih baik dan menarik daripada ide semula yang telah dituangkan dalam kerangka karangan atau tulisan Anda? Sekali lagi, biarkan saja dulu karangan menjadi utuh. Jangan langsung diperbaiki atau ditulis ulang. Jika takut
Pengalaman 1013. Menyusun paragraf menjadi jenis karangan tertentua. Karangan NarasiKarangan narasi adalah karangan yang terikat dengan tokoh, waktu, tempat, dan peristiwa. Dalam karangan narasi, kalimat satu dengan kalimat yang lain memiliki hubungan yang berurutan atau bersifat kronologis. Untuk menghubungkan antarkalimat, pada paragraf itu digunakan penghubung (konjungsi). Kerangka merupakan rancangan atau garis besar teks atau paragraf. Kerangka dapat dikembangkan berdasarkan suatu topik. Dengan kerangka tersebut, seluruh komponen diharapkan akan muncul. Perhatikan contoh kerangka berikut ini.1. Isilah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas.a. Saya ingin menulis tentang ..............................................b. Tujuannya agar ..................................................................c. Tulisan saya ditujukan untuk ..........................................2. Isilah rancangan tulisan berikut ini.Topik : ..............................................................Pokok Pikiran: .............................................................. ............................................................. .............................................................3. Kembangkanlah kerangka tulisan yang telah Anda buat menjadi sebuah karangan yang utuh.Latihan Pemahamanlupa, sisipkan ide baru itu dengan mencatatnya pada kerangka karangan atau bagian tulisan yang diinginkan. Setelah selesai atau ketika penyuntingan, Anda dapat menambahkan ide itu sekaligus memperbaikinya.Jika pengembangan karangan itu telah Anda lakukan, artinya Anda telah menyelesaikan buram (draft) pertama karangan. Tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah memeriksa, menilai, dan memperbaiki buram itu sehingga benar- benar menjadi karangan yang baik.
102Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)1) PerbuatanKarangan di atas menampilkan dua perbuatan, yakni Gloria yang sedang berdandan dan Ibunya yang memerhatikannya dengan saksama sambil menerawang.Struktur karangan narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, yakni perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Ciri pokok narasi mengandung plot atau alur yang didasarkan pada beragam kesinambungan peristiwa dalam narasi. Untuk itu, perhatikan beberapa uraian yang menunjukkan komponen perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang.Analisis karangan narasi tersebut berdasarkan unsur-unsur atau karakteristiknya, maka akan tampak sebagai berikut.Sore harinya, Gloria asyik berdandan di muka lemari kaca, menyiapkan diri untuk Herman, yang mengajaknya ke sebuah pesta. Pesta seorang rekannya, yang lulus bersama dengan dia. Pesta mahasiswa, jadi juga disema-rakkan dengan dansa.Ibu Gloria duduk di kursi, merajut Yumper yang baru bagi Gloria. Kaca matanya telah meleset ke bawah batang hidungnya, mencium ujungnya. Tak lepas-lepas ia memandang ge-rak-gerik Gloria. Memandang dengan mata yang empat puluh dua tahun telah tersimpan dalam lekuk matanya. Mata yang melihat Gloria, anaknya yang tunggal, dilahirkan, diajar berjalan, disekolahkan, meriah, dan diceburkan dalam pergaulan. Dan selama sembilan belas tahun itu, matanya tak saja mengasuh anaknya yang tunggal itu, tapi pula mengawasinya. Mengawasinya dengan kekerasan yang kadang-kadang diperlukan bagi gadis-gadis abad kedua puluh. Mengawasinya dengan kekerasan yang terbit dalam hatinya karena kesayangannya akan Gloria. Gloria adalah harapan ibunya, harapan orang tuanya. Gloria harus dijaga pergaulannya! Gloria tidak boleh pulang malam-malam! Gloria harus makan pagi, siang, dan malam di rumah, dengan orang tuanya, menghormati orang tuanya yang dengan susah payah mencarikan nafkah! Gloria harus sopan duduknya, sopan jalannya, sopan berbicara bila ada tamu. Gloria harus menjunjung pendidikan ibu bapaknya yang akan menjadi harta pusaka-nya di sepanjang hidupnya. Ya, Gloria harus mentaati beribu-ribu pasal dari kitab undang-undang pendidikan gadis modern, yang tegas pengukuhannya dalam daerah jajahan ibu bapaknya.Sumber: Alex L. Tobing, Mekar karena MemarKerangka ParagrafTopik : Kecintaan seorang ibu kepada anaknyaPikiran utama : Gloria bersiap-siap berangkat ke pesta dansaPikiran penjelas : - Gloria akan menghadiri pesta kelulusan - Ibu Gloria yang memerhatikan anaknya - Rasa sayang Ibu kepada Gloria - Perlakuan ibu kepada Gloria - Harapan-harapan ibu kepada Gloria
Pengalaman 1032) PenokohanPenokohan adalah tokoh yang berperan dalam suatu cerita yang menggerakan alur cerita. Dalam karangan narasi di atas, tokoh yang diceritakan adalah Gloria dan ibunya. 3) AlurWalaupun tidak utuh, karena berupa penggalan, karangan tersebut mengandung alur mundur, yakni membayangkan peristiwa yang telah terjadi. Perhatikan kutipan berikut. "Mata yang melihat Gloria, anaknya yang tunggal, dilahirkan, diajar berjalan, disekolahkan, meriah, dan di-ceburkan dalam pergaulan. Dan selama sembilan belas tahun itu, matanya tak saja mengasuh anaknya yang tunggal itu, tapi pula mengawasinya." Kutipan itu menunjukkan adanya penceritaan masa lalu.4) Sudut PandangPengarang menggunakan dua tokoh, yakni Gloria dan ibunya. Gloria pada cerita tersebut menjadi sentral cerita sekaligus sumber pengembangan cerita. b. Karangan DeskripsiKarangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinasi apa yang dialami oleh penulis.Karangan deskripsi terdiri atas dua bagian, yakni sebagai berikut.1) Deskripsi sastraDeskripsi sastra, yaitu pemaparan suatu objek yang menitik-beratkan pada nilai perasaan. Tujuannya yaitu (a) agar pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, dan mencium secara imajinatif sesuatu yang dialami oleh penulis tentang sesuatu objek sesuai dengan keadaan sebenarnya, (b) memungkinkan terciptanya imajinasi, ke-san